Catatan 4
Siapakah Abdullah bin Rawahah ?
" Yang bersemboyan wahai diri jika kau tidak gugur di medan juang kau tetap akan mati walau di atas ranjang."
Abdullah Ibnu Rawahah
diantara syair-syair Abdullah bin Rawahah
Waktu itu Rasulullah s.a.w sedang duduk di suatu tempat dataran tinggi kota Mekah, menghadapi para utusan yang datang dari kota Mekah, menghadapi para utusan yang datang dari kota Madinah, dengan bersembunyi-sembunyi dari kaum Quraisy. Mereka yang datang ini terdiri dari 12 orang utusan kelompok atau suku yang kemudian di kenal dengan nama kaum Anshar. Mereka sedang berbai'at Rasul yang terkenal pula dengan Hama Bai'ah al-Aqabah al-Ula (aqabah pertama). Merekalah pembawa dan penyiar Islam pertam ke Kota Madinah, dan bai'at merekalah yang membuka jalan bagi hijrah Nabi beserta pengikut beliau yang pada gilirannya kemudian, membawa kemajuan pesat bagi agama Allah iaitu Islam. Maka salah seorang dari utusan yang berbai'at Nabi itu adalah Abdullah bin Rawahah.
Dan sewaktu pada tahun berikutnya, Rasulullah s.a.w membai'at lagi 73 orang ansar dari penduduk Madinah pada bai'at aqabah kedua, maka tokoh Ibnu Rawahah ini pun termasuk salah seorang utusan yang dibai'at itu.Kemudian sesudah Rasulullah bersama sahabatnya hijrah ke madinah dan menetap di sana, maka Abdullah bin Rawahah pulalah yang paling banyak usaha dan kegiatannya dalam membela agama dan mengukuhkan sendi-sendinya. Ialah yang paling berwaspada mengawasi sepak terjang dan tipu muslihat Abdullah bin Ubay (pemimpin golongan munafiq) yang oleh penduduk Madinah telah dipersiapkan untuk diangkat menjadi raja sebelum Islam hijrah ke sana, dan yang tidak putus-putusnya berusaha menjatuhkan Islam dengan tidak menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada. Berkat kesiagaan Abdullah bin Rawahah yang terus menerus mengikuti gerak geri Abdullah bin Ubay dengan cermat, maka gagallah usahanya, dan maksud2 jahatnya terhadap Islam dapat dipatahkan.
Ibnu Rawahah adalah seorang penulis yang tinggal di suatu lingkungan yang langka dengan kepandaian tulis baca. Ia juag seorang penyair yang lancar, yang untaian syair-syairnya meluncur dari lidahnya dengan kuat dan indah didengar. Semenjak ia memeluk Islam, dibaktikannya kemampuannya bersyair itu untuk mengabdikan bagi kejayaan Islam. Dan Rasulullah menyukai dan menikmati syair-syairnya dan sering baginda minta untuk lebih tekun lagi membuat syair.
Pada suatu hari, baginda duduk bersama para sahabatnya, tiba-tiba datanglah Abdullah bin Rawahah, lalu Nabi bertanya kepadanya, " Apa yang anda lakukan bila hendak mengucapkan syair?" Jawab Abdullah,"Kurenung dulu, kemudian baru ku ucapkan. " Lalu terus ia mengucapkan syairnya tanpa menunggu lama, demikian makna ertinya secara bebas :
" Wahai putera Hasyim yang baik, sungguh Allah telah melebihkan kamu dari seluruh manusia dan memberimu keutamaan, di mana orang tak usah iri dan sungguh aku menaruh firasat baik yang ku yakini terhadap dirimu. Suatu firasat yang berbeza dengan pandangan hidup mereka. Seandainya anda bertanya dan meminta pertolongan mereka. Dalam memecahkan persoalan, tiadalah mereka hendak menjawab atau membela. Kerana itu Allah mengukuhkan kebaikan dan ajaran yang anda
bawa. Sebagaimana ia telah mengukuhkan dan memberi pertolongan kepada Musa".
Mendengar itu Rasul menjadi gembira dan ridha kedapanya,lalu sabdanya: "Dan engkau pun akan diteguhkan Allah."Dan sewaktu Rasulullah sedang tawaf di Baitullah pada umrah qadla, Ibnu Rawahah berada di muka, beliau sambil membaca syair dari rajaznya:
"Oh Tuhan, Kalaulah tidak kerana Engkau, nescaya tidaklah kami akan mendapat petunjuk, tidak akan sedekah dan solat.Maka mohon diturunkan sakinah ke atas kami dan diteguhkan pendirian kami jika musuh datang menghadang. Sesungguhnya orang-orang yang telah aniaya terhadap kami, bila mereka membuat fitnah akan kami tolak dan kami tentang."
Orang-orang Islam pun sering mengulang-ulangi syair-syair yang indah. Penyair Rawahah yang produktif ini amat berduka sewaktu turun ayat Al-Quran: "Dan para penyair banyak pengikut mereka orang-orang yang sesat." (As-syura:224)
Tetapi kedudukannya jadi terhibur waktu turun pula ayat lainnya:
"Kecuali orang-orang(penyair) yang beriman dan beramal soleh dan banyak ingat kepada Allah, dan menuntut bela sesudah mereka dianiaya." (as-syura: 227)